Dan Sejarah Itu pun Berulang…

Oleh : Ahmad Mukhlis Firdaus

“Inilah yang diajarkan oleh sejarah dan pengalaman: bahwa manusia dan pemerintahan tidak pernah belajar apa pun dari sejarah atau prinsip-prinsip yang didapat darinya.” Demikian seorang filsuf dari Jerman, Georg Wilhelm Friedrich Hegel mengemukakan dalam pemikirannya tentang sejarah

Kedatangan Isa Almasih as ditengah tengah orang Yahudi 2000 tahun yang lalu menghadapi penentangan yang luar biasa. Hal ini disebabkan dalam Taurat dikatakan kalau Elia (Nabi Ilyas as) akan datang untuk membukakan jalan bagi Messiah atau Mesias atau juga Almasih dalam sebutan Alquran sebagai juru selamat orang-orang Israil. Dalam kepercayaan orang-orang Yahudi waktu itu Nabi Ilyas as terbawa kereta perang kelangit dan hidup dilangit menunggu saat sampai kedatangan Almasih. Ketika Nabi Isa as, mendakwahkan dirinya sebagai Almasih yang dijanjikan orang-orang Yahudi mempertanyakan itu, dimana Elia (Nabi Ilyas as) yang datang sebelum Almasih. Nabi Isa as mengatakan kalau Yohanes Pembaptis (Nabi Yahya as) yang dimaksud dengan kedatangan kembalinya Nabi Ilyas as seperti yang disebutkan dalam Nubuwatan tersebut. Orang-orang Yahudi menolaknya karena menurut mereka Nabi Ilyas a.s (Elia) seharusnya datang dari langit. Nabi Yahya mengatakan bahwa ia bukan Ilyas as yang itu. Nabi Ilyas as sudah berlalu (wafat) jadi tidak mungkin ia akan kembali. Hal ini tentu saja tidak diterima oleh orang-orang Yahudi yang waktu itu meyakini kalau Nabi Ilyas masih hidup dilangit.

Pendakwahan diri Nabi Isa sebagai Almasih yang dijanjikan juga mendapatkan penentangan karena Almasih sang juru selamat yang diharapkan oleh orang-orang Yahudi adalah Almasih yang kuat, Almasih yang perkasa seperti Daud as yang bisa membunuh raksasa Goliath. Seperti yang diketahui, bangsa Yahudi dijajah silih berganti oleh berbagai bangsa. Pada saat kedatangan Nabi Isa as, bangsa Yahudi sedang dijajah oleh Bangsa Romawi. Orang-orang Yahudi berharap Almasih akan datang dan melepaskan mereka dari penjajahan Romawi. Namun Nabi Isa as mengatakan, sebagai Almasih tugasnya adalah untuk me-refresh ajaran-ajaran Taurat dan memberikan kabar gembira bagi kaum Israel karena kerajaan Allah sudah dekat, kedatangan seorang Nabi yang kuat diantara saudara-saudara bangsa Israel yaitu Bani Ismail di pegunungan paran tanah gurun Makkah seperti yang dikabarkan dalam Kitab Ulangan 12. Penolakan Nabi Isa as untuk memimpin orang-orang Yahudi untuk memeberontak inilah yang kemudian mendorong usaha-usaha pembunuhan terhadap Nabi Isa as untuk mencoba menunjukan Nabi Isa adalah nabi palsu, karena dalam Taurat dikatakan semua Nabi Palsu pasti akan mati terbunuh.

Pada saat ini umat Islam juga menunggu-nunggu kedatangan kedua kali dari Almasih. Kebanyakan umat Islam mempercayai kalau Nabi Isa as masih hidup dilangit dan akan turun sebagai juru selamat seperti yang di beritakan oleh YM Rasulullah SAW yang dapat kita temui dalam hadits-hadits mutawatir. Yang jadi pertanyaan, jika kita berkaca pada kisah nubuwatan kedatangan nabi Ilyas as sebelum kedatangan Almasih kita tentunya akan bertanya-tanya, mungkinkah sejarah akan berulang? Mungkinkan kita juga melakukan kesalahan yang sama seperti yang dilakukan orang-orang Yahudi dengan mengharapkan kedatangan sesorang yang hidup dilangit sehingga kita tidak mengenali ketika Almasih seperti yang di kabarkan oleh Rasulullah SAW datang.

Perbedaan mendasar antara main stream Umat Islam dengan Jemaat Ahmadiyah adalah perihal Nabi Isa as. Jemaat Ahmadiyah meyakini, Nabi Isa Ibnu Maryam yang dijanjikan sudah datang dalam wujud Mirza Ghulam Ahmad. Kalau dilihat dari kisah Nabi Isa as tesebut kita tentu saja akan melihat ada kemiripan. Mirza Ghulam Ahmad mendakwahkan diri sebagai Almasih yang dijanjikan bagi umat Islam, namun umat Islam menolaknya dengan alasan Almasih yang dijanjikan tersebut adalah Nabi Isa as yang hidup dilangit. Jadi Nabi Isa as dari masa kurang lebih 2000 tahun yang lalu yang akan datang kembali sebagai juru selamat umat Islam. Sementara menurut Jemaat Ahmadiyah Nabi Isa as dari keturunan bangsa Israil tersebut sudah wafat jadi tidak akan datang lagi kedunia ini. Sama halnya dengan janji kedatangan Nabi Ilyas sebelum Almasih datang ditengah-tengah bangsa Israil Isa ibnu Maryam a.s yang dijanjikan datang di akhir zaman adalah orang yang memilki sifat dan kedudukan yang sama seperti Almasih untuk ajaran Taurat yang merupakan Syariat yang dibawa oleh Nabi Musa as.

Kembali pada Kisah Nabi Isa as, terlepas dari kontroversi siapa yang disalib dan siapa yang menjalani persidangan tersebut, dari kisah-kisah Injil dalam penentangan umat Yahudi terhadap Nabi Isa as, beliau mendapat pembelaan justru dari pihak Romawi. Dan ironisnya Nabi Isa as dituduh akan melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Romawi. Pada saat pengadilan Nabi Isa a.s. di depan pengadilan Gubernur Judea, Pontius Pilatus berusaha membela Nabi Isa as dengan mengatakan Kalau ia tidak meilhat kesalahan pada orang ini. Usaha Pontius Pilatus juga tidak hanya sampai disini, dalam injil kita dapat temukan Pilatus menawarkan pembebasan Barabas yang seorang penjahat terhukum mati karena membunuh atau Nabi Isa as, tetapi orang-orang Yahudi lebih memilih untuk membebaskan Barabas ketimbang Nabi Isa as. Sampai akhirnya Pilatus menyerah dengan mencuci tangannya dan berkata ”aku suci dari darah orang yang benar ini”. Kisah ini menunjukan kepada kita bahwa pihak Romawi pada saat itu yang dalam hal ini adalah Pilatus sebagai otoritas Romawi di Jerusalem Yang mengejutkan, kejadian serupa juga dapat kita temui dalam kisah Mirza Ghulam Ahmad yang mendakwahkan dirinya sebagai Almasih bagi umat Muhammad SAW. Mirza Ghulam Ahmad juga mengalami hal yang kurang lebih serupa, beliau dituduh akan memberontak kepada pemerintah Inggris dengan mengatakan seseorang yang juga mengaku sebagai Imam Mahdi di Sudan pada masa itu juga melakukan pemberontakan. Sementara disisi lain Mirza Ghulam Ahmad juga dituduh menentang jihad terhadap Inggris yang saat itu menjajah India.

Melihat kemiripan kisah-kisah ini tentu saja kita akan langsung berpikir mungkinkah kejadian yang sama juga terjadi dengan kita dimasa sekarang? Mungkinkah kita juga melakukan kesalahan yang sama dengan kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi? Tentu ini perlu dicari jawabannya.

Dalam menyikapi permasalahan Jemaat Ahmadiyah kita harus berhati-hati. Perlu dilakukan dialog, bahkan penelitian yang mendalam. Karena jika dalam menyikapi permasalahan ini kita gegabah dan langsung saja mencap Jemaat Ahmadiyah ini sesat tanpa memeriksanya terlebih dahulu, sementara ternyata pendakwahan diri Mirza Ghulam Ahmad adalah benar, maka kita tidak jauh berbeda dengan kaum Yahudi yang menolak kedatangan Nabi Ilyas (Elia) dan Almasih karena meyakini Nabi Ilyas a.s masih hidup dilangit. Disini kita perlu berhati-hati, karena YM Rasulullah SAW sudah memeperingatkan kita. Bahwa sampai diakhir zaman nanti umat Islam akan seperti umat yahudi dan nasrani sehasta demi sehasta sedepa demi sedepa.

Maka disini diskusi dan dialog yang intensif adalah jalan terbaik yang bisa kita lakukan. Pemerintah, lewat departemen agama dapat memfasilitasi bentuk-bentuk dialog mengenai perbedaan-perbedaan antara Jemaat Ahmadiyah dengan pemahaman mainstream muslim. Ini bisa dilakukan dengan mengadakan dialog tematis. Misalnya, dialog mengenai kewafatan nabi Isa a.s. Seperti yang telah disebutkan sebelunya, berbeda dengan pandangan mainstream umat Islam, jemaat Ahmadiyah meyakini bahwa Nabi Isa a.s sudah wafat sementara mayoritas umat Islam meyakini kalau Nabi Isa a.s masih hidup dilangit. Dialog ini bisa dilakukan di media televisi dengan mengundang pakar-pakar dan para ahli yang terkait dibidang ini. Sehingga dengan demikian juga dapat memberikan sisi edukasi bagi masyarakat. Karena seperti yang kita ketahui, pelaku kekerasan terhadap Jemaat Ahmadiyah adalah masyarakat awam yang terkadang tidak memiliki pengetahuan yang memadai mengenai perbedaan pemahaman ini.

One response to “Dan Sejarah Itu pun Berulang…

  1. pengikut ahmadiyah nih………
    dlm al Qur’an mengatakan, bahwa Isa as. tdk wafat, melainkan diselamatkan dan diangkat oleh Allah swt…
    jika meyakini bahwa Isa as telah wafat, maka mengingkari isi al Qur’an…
    dan imam Mahdi yg akan turun ke dunia nanti itu, akan membunuh Dadjjal (raja yahudi) dgn dibantu oleh Isa as….

Leave a comment